Europe-DNA – – Handuk yang sudah dicuci seharusnya memberikan sensasi segar, harum, dan nyaman saat digunakan.
Namun, sering kali kita justru mendapati handuk yang baru dicuci tetap berbau tidak sedap, seperti bau apak, lembap, atau bahkan anyir. Jika ini terus terjadi, masalahnya bisa lebih serius dari sekadar pilihan deterjen.
Melansir The Spruce, berikut adalah enam penyebab handuk masih bau setelah dicuci dan solusi yang bisa kamu lakukan di rumah.
Baca juga: 5 Tanda Handuk Sudah Tidak Layak Dipakai Lagi
Mesin cuci kotor
Mesin cuci yang kotor bisa menjadi sumber utama bau tidak sedap pada cucian.
Meski terlihat bersih di luar, bagian dalam mesin cuci, terutama drum dan selang pembuangan, bisa menyimpan residu deterjen, serpihan kain, jamur, dan bahkan bakteri.
Sebaiknya, bersihkan mesin cuci minimal sebulan sekali. Gunakan air panas yang dicampur cuka putih suling dan jalankan satu siklus tanpa cucian.
Bisa juga ditambahkan baking soda untuk hasil yang lebih optimal. Pembersihan ini tidak hanya menyegarkan mesin cuci tetapi juga mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan bau.
Baca juga: Haruskah Mencuci Handuk Baru Sebelum Memakainya?
Handuk tidak dikeringkan hingga tuntas
Handuk adalah jenis kain yang tebal dan sangat menyerap air. Jika tidak dikeringkan dengan sempurna, sisa kelembapan bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri.
Akibatnya, handuk yang awalnya sudah bersih akan kembali berbau apek saat disimpan di lemari.
Solusinya, segera jemur atau keringkan handuk setelah dicuci. Pastikan handuk benar-benar kering sebelum dilipat dan disimpan.
Jika menggunakan pengering, jangan terburu-buru mengambilnya. Pastikan kelembapannya benar-benar hilang.
Baca juga: Mengapa Tidak Boleh Mencuci Handuk dan Pakaian Bersamaan?
Penggunaan softener yang berlebihan
Pelembut kain atau softener memang membuat tekstur handuk terasa halus dan wangi, tetapi efek jangka panjangnya justru tidak baik.
Bahan pelembut meninggalkan lapisan lilin tipis di permukaan serat handuk, yang lama-kelamaan membuat handuk kehilangan daya serap dan menyulitkan air serta deterjen masuk ke dalam serat saat dicuci.
Ganti pelembut kain dengan cuka putih suling. Selain membuat handuk lebih lembut secara alami, cuka juga meluruhkan sisa sabun dan bakteri penyebab bau.
Baca juga: 4 Cara Menjaga Handuk Putih Tetap Cerah dan Lembut
Penumpukan deterjen
Mengira bahwa lebih banyak deterjen akan menghasilkan cucian yang lebih bersih adalah kesalahan umum.
Faktanya, sisa deterjen yang tidak larut dengan sempurna akan menempel pada serat handuk, menciptakan lapisan lengket yang menjadi tempat berkembangnya kuman dan bau.
Gunakan deterjen secukupnya, sesuai takaran di label kemasan. Jika handuk sudah mengalami penumpukan residu, kamu bisa mencucinya ulang dengan air panas dan sedikit cuka untuk meluruhkan sisa-sisa tersebut.
Baca juga: 5 Cara Menggunakan Kembali Handuk Bekas
Terlalu sering mencuci dengan air dingin
Air dingin memang hemat energi dan ramah untuk warna kain, tetapi tidak cukup efektif untuk membunuh kuman dan mengangkat minyak tubuh yang terserap dalam handuk.
Alhasil, meskipun handuk terlihat bersih, bau tak sedap tetap tertinggal.
Gunakan air hangat hingga panas saat mencuci handuk, terutama jika handuk sudah lama tidak dicuci atau digunakan secara intensif.
Air panas membantu membunuh bakteri dan membersihkan handuk secara menyeluruh. Namun, pastikan jenis handuk tahan terhadap suhu tinggi agar tidak cepat rusak.
Baca juga: 5 Warna Handuk yang Harus Dihindari di Kamar Mandi, Ini Alasannya
Mesin cuci terlalu penuh
Memasukkan terlalu banyak handuk sekaligus ke dalam mesin cuci membuat proses pencucian tidak efektif.
Air dan deterjen tidak dapat menjangkau seluruh bagian kain secara merata, sehingga handuk tidak benar-benar bersih. Akibatnya, kotoran dan bau tetap menempel meski telah dicuci.
Cucilah handuk dalam jumlah wajar, maksimal setengah dari kapasitas drum mesin cuci.
Dengan begitu, handuk memiliki ruang untuk bergerak dan terkena air serta deterjen secara merata.