“Dia cantik banget deh. Kulitnya mulus, hidupnya keliatan bahagia. Lah gue?”
Pernah mikir kayak gitu? Tenang, kamu nggak sendiri. Rasa insecure itu, ternyata, teman akrab banyak orang, terutama di zaman media sosial yang serba pamer dan penuh highlight kehidupan orang lain.
Tapi, hei… jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri. Bisa jadi kamu bukan gagal atau kurang apa-apa. Kamu cuma lagi lupa satu hal penting: caranya sayang diri sendiri.
Insecure Itu Manusiawi, Kok…
Insecure adalah perasaan ketika kamu merasa diri ini nggak cukup baik. Nggak secantik dia, nggak sepintar mereka, dan kayaknya hidup kamu tuh… kok stuck aja. Ini bukan drama, ini realita banyak anak muda hari ini.
Menurut penelitian, semakin sering seseorang terpapar media sosial, makin tinggi kemungkinan mereka merasa tidak puas dengan dirinya. Kenapa? Karena yang kita lihat di layar kaca kecil itu adalah potongan terbaik dari hidup orang lain yang sudah dipoles, diedit, dan dikurasi.
Sementara kamu membandingkannya dengan real life kamu yang penuh perjuangan, air mata, dan kadang, overthinking jam 2 pagi.
Kenapa Kita Bisa Merasa Gak Cukup?
Karena kita manusia. Dan manusia itu makhluk sosial yang sadar atau nggak, suka membandingkan.
Tapi hati-hati, perbandingan yang terus-menerus bisa berubah jadi racun. Kamu mulai meragukan diri sendiri. Lupa kalau tiap orang punya jalan, waktu tempuh, dan tujuan hidup yang nggak sama.
Dan parahnya lagi, otak kamu itu kadang suka “bohong”. Saat sedang sedih atau lelah, dia suka meyakinkan kamu bahwa kamu ini gagal. Padahal, kenyataannya? Kamu cuma perlu istirahat dan dikuatin sedikit.
Tanda-Tanda Kamu Sedang Insecure
Yuk, jujur sama diri sendiri. Pernah ngalamin ini?
Terus merasa orang lain selalu lebih unggul dari kamuNggak pede upload foto sendiri karena mikir “jelek”Nunda mimpi-mimpi karena merasa belum layakOverthinking terus tentang omongan orangNgerasa harus selalu bikin orang lain bangga, biar kamu dianggap “bernilai”?
Kalau iya, mungkin sekarang saatnya kamu mulai pause dan lihat lagi ke dalam. Apa kamu udah cukup mencintai dirimu hari ini?
Kamu Itu Berharga, Bahkan di Versi Terlemahmu
Self love bukan berarti kamu selalu kuat, selalu bahagia, atau selalu cantik. Self love adalah ketika kamu bisa memeluk dirimu sendiri, bahkan saat kamu ngerasa nggak ada satu pun yang bangga sama kamu.
Mulailah dengan jadi teman terbaik untuk dirimu sendiri. Stop jadi kritikus paling kejam buat diri sendiri. Coba ganti kalimat seperti:
“Aku jelek” jadi “Aku unik, dan itu nggak harus sama kayak mereka.”“Aku gagal” jadi “Aku sedang belajar dengan cara yang berbeda.”“Aku gak cukup baik” jadi “Aku mungkin belum sampai… tapi aku sedang berusaha.”
Ini yang Bisa Kamu Lakuin Sekarang Juga:
Kurangi Scroll yang Bikin Banding-Bandingin Diri Sendiri
Bukan anti-sosmed, tapi self-control itu penting. Kalau akun tertentu bikin kamu merasa kecil, mute atau unfollow bukan dosa.
Latih Syukur Lewat Tiga Hal Kecil Setiap Hari
Tulis: hal apa yang bikin kamu senyum hari ini, siapa yang support kamu, dan apa satu hal kecil yang kamu bisa banggakan hari ini.
Cerita ke Orang yang Kamu Percaya
Kadang kita cuma butuh didengar. Tanpa dihakimi, tanpa harus merasa salah.
Rawat Diri, Bukan Demi Orang Lain, Tapi Demi Kamu
Mandi air hangat. Nonton film favorit. Pakai skincare. Lakukan hal-hal kecil yang bisa bikin kamu merasa disayang oleh diri kamu sendiri.
Kalau Perlu, Cari Bantuan Profesional
Konselor atau psikolog bukan buat orang ‘gila’. Justru mereka ada untuk bantu kamu lebih mengenal dan menguatkan dirimu.
Kamu Gak Pernah Sendirian
Setiap orang punya fase jatuhnya masing-masing. Ada yang terlihat bahagia, tapi dalamnya kosong.
Ada yang diam-diam sedang berjuang keras. Jadi, jangan bandingkan cerita kamu yang masih berjalan dengan cerita orang yang baru kamu lihat sekilas.
Kamu itu cukup. Bahkan di versi kamu yang sekarang. Bahkan saat kamu masih belajar berdamai, masih takut, masih pelan-pelan bangkit.
Karena kamu bukan gak cukup.
Kamu cuma lagi dalam perjalanan.
Kalau kamu suka artikel ini dan merasa relate, boleh banget kamu share buat teman kamu yang juga mungkin lagi berjuang diam-diam. Karena, siapa tahu… satu kalimat bisa jadi pelukan hangat buat hati yang lelah.
Semoga bermanfaat!